Didukung DCDC, Aftersunset Sampaikan Pesan Mendalam Lewat Mini Album Kita Adalah Mereka

Foto: Istimewa

Cekkabaronline.com, Jakarta – DCDC terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung para musisi Tanah Air untuk berkontribusi dalam industri musik Indonesia. Terbaru, mereka memberikan dukungan kepada band legendaris Aftersunset dalam acara perilisan mini album (EP) terbaru mereka yang bertajuk Kita Adalah Mereka. Perhelatan ini berlangsung pada 10 Februari 2025 di Braga Sky 1957, Bandung, Jawa Barat.

The Aftersunset Chronicle: Kita Adalah Mereka merupakan sebuah narasi perjalanan panjang yang dialami oleh band Aftersunset. Band yang sudah berkiprah sejak tahun 1997 ini menggambarkan catatan kehidupan mereka dalam tiga fase penting: Awal, yang menceritakan proses pembentukan dan awal kesuksesan mereka di dunia musik; Perubahan, yang menggambarkan transformasi musik mereka dari aliran British pop menjadi new wave, serta dinamika pergantian personel yang mewarnai perjalanan karier mereka; dan Kebangkitan, yang bercerita tentang masa hiatus panjang hingga reuni mereka dan akhirnya meluncurkan mini album yang kini hadir.

Agus Danny Hartono, Perwakilan DCDC, menyampaikan bahwa Aftersunset adalah grup musik yang patut diperhitungkan di industri musik Indonesia berkat kualitas karya mereka. Dengan karakter musik baru yang lebih eksperimental dan segar, yaitu aliran new wave, Aftersunset telah berhasil menemukan warna musik yang unik. Band yang terdiri dari Gagan (bass dan vokal), Iweng (drum), Iwan (gitar), dan Herman (gitar) juga memiliki basis penggemar yang besar dan loyal.

“Aftersunset dengan musik new wave mereka memberikan warna baru di tengah dominasi musik pop. Perilisan EP Kita Adalah Mereka mendapat sambutan positif dari para penggemar dan penikmat musik. Kami berharap Aftersunset semakin mendapat tempat khusus di hati industri musik Indonesia,” ungkap Danny dalam keterangan resminya.

Foto: Iatimewa

Mini album Kita Adalah Mereka berisi empat lagu, yaitu Hanya Waktu, Fana, Kita Adalah Mereka, dan Yang Tersisa. Masing-masing lagu ini tetap mempertahankan gaya khas musik Aftersunset, namun dengan pengolahan yang lebih matang dan progresif setelah perjalanan panjang mereka.

Iweng, salah satu personel Aftersunset, menambahkan bahwa kembalinya mereka dengan formasi terbaru dan karya yang segar merupakan wujud dari semangat untuk terus bersinar, meskipun setelah perjalanan panjang dan penuh tantangan. “Kami ingin menyampaikan pesan bahwa setiap perjalanan, seberat apapun, selalu menyimpan peluang untuk kembali bersinar, bahkan setelah matahari terbenam,” jelasnya.

Gagan juga menekankan bahwa kembalinya Aftersunset bukan hanya sekadar soal musik, tetapi juga mengenai persahabatan dan komitmen terhadap seni. Setiap lagu dalam mini album ini merupakan hasil dari ikatan persahabatan yang menghasilkan karya dengan kedalaman emosional yang tinggi.

“Saya sempat bergabung dengan band Caffeine setelah keluar dari Aftersunset pada tahun 2002, sementara Iweng dan Iwan bergabung dengan manajemen Peterpan, dan Herman bersama band New Eta. Namun pada tahun 2024, kami bersatu kembali dengan semangat baru dan karya yang segar. Semua perjalanan yang kami jalani adalah pelajaran berharga yang akan membantu kami untuk terus melangkah dalam industri musik Indonesia,” tambah Gagan.

Perilisan mini album Kita Adalah Mereka juga mendapat dukungan dari musisi-musisi papan atas Indonesia. Salah satunya adalah Ariel NOAH, yang mengungkapkan rasa bangga dan memberikan ucapan selamat melalui video yang diunggah di Instagram @aftersunsetband.official. “Selamat kepada Aftersunset atas rilis mini album Kita Adalah Mereka. Semoga sukses dan semoga banyak yang mendengarkan,” ujar Ariel.

Tria dari The Changcuters juga memberikan ucapan selamat. “Halo Akang-akang Aftersunset, saya Tria The Changcuters mengucapkan selamat atas perilisan album Kita Adalah Mereka,” katanya dalam video tersebut.p

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *