Cekkabaronline.com, Jakarta – Aktris Ariel Tatum terlibat dalam sebuah project film berjudul Catatan Harian Menantu Sinting. Ia mengaku tertantang untuk keluar dari zona nyaman sebagai aktor drama saat memutuskan terlibat dalam film produksi Soraya Intercine Films tersebut. Di film itu, Ariel Tatum beradu akting dengan komika Raditya Dika sebagai sepasang suami-istri.
Saat peluncuran official trailer yang berlangsung pada Kamis (13/6/2024), mengatakan jika dirinya langsung jatuh cinta terhadap cerita yang ditawarkan film Catatan Harian Menantu Sinting. Terlebih, dalam prosesnya Ariel Tatum menemukan banyak kecocokan dengan Sunil Soraya yang bertindak sebagai sutradara.
“Sebenarnya memutuskan untuk berani keluar dari zona nyaman yang full drama karena aku suka ceritanya. Yang sutradarain juga langsung pak Sunil, visi dan detil kita sama, jadi sepakat, akhirnya jalan,” ungkap Ariel Tatum di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Ariel Tatum pun bersyukur diberikan waktu yang cukup panjang untuk mendalami karakternya sebagai Minar di film tersebut. Itu lantas dimanfaatkan untuk membangun chemistry dengan Raditya Dika yang terkenal tertutup.
“Pas workshop hari pertama beneran nggak ngobrol sama sekali (dengan Raditya Dika), padahal kita mau kerja bareng jadi pasangan suami istri, di awal-awal pertemuan upayanya hanya di saya. Hari kedua aku nggak ngajak ngomong dia juga, jadi di ruangan, krikk krikk. Akhirnya sabar aja, lama-lama kebuka tuh dari ngomongin series, game,” bebernya.
Catatan Harian Menantu Sinting sendiri adalah film yang adaptasi novel berjudul sama karya Rosi L Simamora. Akan mulai tayang di bioskop pada 18 Juli 2024 mendatang, film tersebut berfokus pada kehidupan pernikahan pasangan berdarah Batak, yakni Sahat (Raditya Dika) dan Minar (Ariel Tatum) yang tinggal satu atap dengan Mamak Sahat (Lina Marpaung). Kehidupan rumah tangga mereka makin rumit dengan adanya ibu mertua Minar itu.
Minar dan Mamak Sahat Minar sering kali berhadapan dengan perbedaan pandangan, terutama ketika menyangkut Sahat. Hal ini menguras kesabaran mereka berdua, bahkan dan nyaris membuat Minar frustasi. Konflik menantu dan mertua itu pun makin menjadi-jadi ketika Minar masih belum dikaruniai momongan meski sudah delapan tahun menikah.
Tak sekedar film yang bertujuan untuk menghibur, Sunil Soraya selaku produser sekaligus sutradara menilai cerita Catatan Harian Menantu Sinting sangat dekat dalam kehidupan nyata, khususnya masyarakat Batak. Maka dari itu, dalam prosesnya, ia berusaha untuk membuat semua unsur yang ada di film sesuai dengan apa yang terjadi di keseharian.
“Ini kan diadaptasi dari novel karena cerita ini ada beberapa hal dan karakter yang asli. Kenapa saya tertarik, karena sebetulnya terasa seperti kehidupan nyata, nggak mengada-ada,” kata Sunil Soraya.